+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
12 Oktober 2023 | 20:54:10 WIB


Mahasiswa Ilmu Kelautan UBB Lakukan Penelitian Transplantasi Lamun Enhalus Acoroides dan Thalassia Hemprichii dengan Metode Plug di Perairan Pulau Lepar


Lepar, UBB-- Tiga orang mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB) yaitu Zirham Anshori sebagai ketua dengan anggotanya Rizka Ramadhayanti dan Sofiah, serta dosen Fasilitator Mualimah Hudatwi, S. Kel., M.Sc, lakukan penelitian Transplantasi Lamun Enhalus Acoroides & Thalassia Hemprichii dengan metode Plug di Perairan Pulau Lepar, Kabupaten Bangka Selatan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)- Riset.


Lamun sendiri  adalah tumbuhan berbunga yang dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal. Lamun tumbuh berkerumunan dan biasanya menempati perairan laut hangat yang dangkal dan menghubungkan ekosistem mangrove dengan terumbu karang.


Sebagai dosen pedamping Mualimah menjelaskan terkait terlaksananya kegiatan ini tidak lain adalah ekosistem lamun di Pulau Lepar sudah terancam menurun atau hilangnya padang lamun. Hal ini disebabkan dari kegiatan manusia seperti kegiatan penambangan timah atau tambang inkonvensional apung. 


“Akibat dari proses tersebut membuat perairan sekitar menjadi keruh dan terjadinya sedimentasi. Pada saat pengadukan pasir untuk penggalian dasar perairan dalam kegiatan penambangan ini akan mengurangi kecerahan air di perairan sekitar dan menyebabkan proses fotosintesis berkurang. Semakin banyaknya aktivitas tambang timah illegal atau TI-Apung dapat mengancam kehidupan ekosistem lamun,” sebutnya.


Dirinya menambahkan, ditinjau dari dampak yang dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti TI-Apung tersebut dapat merusak padang lamun baik secara alami maupun karena kegiatan manusia. Oleh karena itu, perlunya dilakukan rehabilitasi dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi ekosistem lamun menjadi lebih baik.


Usaha yang dilakukan dalam ekosistem lamun ini dengan menggunakan transplantasi lamun. Transplantasi lamun ini belum terlalu berkembang di Indonesia, tetapi sudah banyak dilakukan oleh para ahli atau peneliti di luar negeri dengan menggunakan berbagai metode dan jenis yang berbeda-beda.


Sementara itu, sebagai ketua tim Zirham mengungkapkan, penelitian dimulai dengan mengambil bibit lamun jenis enhalus acoroides & Thalassia hemprchii lalu bibit yang diambil ditaruh ke polibag. Bukan hanya mengambil bibit tapi juga mengambil data parameter air seperti pH , kecerahan, Salinitas dan Keceraha. 


“Bibit yang sudah diambil ditanam di Perairan Desa Tukak sebagai lokasi transplantasi. Lokasi pengambilan bibit dan penanaman berada di tempat berbeda karena bertujuan untuk melihat perbandingan laju pertumbuhan dan berhasil atau tidaknya lamun hidup disubstrat dan kualitas air yang berbeda,” ungkapnya. (Tim MBKM)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi